Catatan Kuliah Pertemuan X dan Pemaknaan Note of The Day by Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pada artikel kali ini, saya akan menuliskan hasil refleksi saya terhadap catatan perkuliahan yang kami lakukan pada Mata Kuliah Filsafat Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tanggal 8 November 2021 dan Pemaknaan terhadap Note of The Day yang dituliskan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A., dalam akun pribadinya di platform facebook. Berikut adalah hasil refleksi dan pemaknaannya.
BAGIAN 1 REVIEW MATERI KULIAH
Perkuliahan hari ini memberikan banyak pelajaran khususnya yang terkait dengan ideologi dalam pendidikan. Pembahasan ini jarang ditemukan di dalam perkuliahan umum sehingga sangat menarik untuk disimak. Perkuliahan ini dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021. Adapun catatn penting dari perkuliahan ini adalah sebagai berikut.- Seorang pendidik harus selalu memunculkan inovasi dalam pembelajaran.
- Filsafat seharusnya dijadikan sebagai landasan berpikir bagi pendidik yang akan mengembangkan serta meneliti pokok-pokok permasalahan, khususnya dalam penelitian dan evaluasi pendidikan. Sebagai seorang pendidik, hendaknya mampu berpikir secara mendalam atas berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran serta bagaimana memecahkannya. Pemecahan permasalahan tersebut tentunya tidak akan lahir begitu saja, tetapi lahir melalui pengalaman masa lalu serta kajian-kajian ilmiah dan pemikiran yang mendalam. Setiap masalah yang ditemui harus ditinjau dari berbagai perpektif, khususnya pandangan filsafat terhadap masalah tersebut sehingga kita memiliki landasan untuk menyelesaikannya.
- Ideologi dalam benak seseorang akan mempengaruhi bagaimana ia berinteraksi di tengah masyarakat untuk mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan. Sebagai masyarakat, tidak selamanya pandangan kita dalam melihat suatu persoalan sama denga napa yang dilihat orang lain. Hal ini tentunya berdasarkan pada ideologi yang kita miliki sehingga tentunya aka nada perbedaan diantara kita. Adanya perbedaan tersebut perlu dihadapi secara bijaksana dan dewasa tanpa mempertentangkan antara ideologi atau keyakinan yang kita miliki dengan kayakinan orang lain.
- Sebuah ideologi bagi seorang pendidik akan mengarahkan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan, misalnya pembelajaran yang disajikan bersifat kapitalis (industrial trainer, technological humanist, old pragmatist) atau bersifat humanis seperti kurikulum merdeka belajar yang sedang diberlakukan (progressive educator, public educator). Perkembangan teknologi yang begitu cepat serta revisi kurikulum yang terus dilakukan membuat saya berpendapat secara pribadi bahwa pendidikan kita saat ini telah menganut aliran filsafat progresivisme dimana kurikulum disini bersifat luwes, tidak kaku, dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum ini tentunya akan berdampak pada pemilihan strategi pembelajaran yang lebih progresif jika pendidik dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi saat ini.
- Ideologi sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pendidik karena akann menjadi roh di dalam perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi pembelajaran yang dilakukannya. Kesadaran akan ideologi ini sangat penting karena akan menciptakan sebuah mindset di dalam diri pendidik dalam memandang pendidikan sehingga apa yang diyakininya akan mengarahkannya pada tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran secara khusus, maupun pendidikan secara umum. Seorang guru yang memiliki ideologi yang progresif akan dapat membawa perubahan yang begitu cepat, namun sebaliknya jika guru masih berpegangan pada sistem pembelajaran tradisional, maka pembelajaran akan menjadi lebih stagnan dan cenderung tidak berkembang.
- Salah satu ideologi yang diharapkan dimiliki oleh seorang pendidik adalah ideologi pendidikan yang bersifat humanis. Salah satu aliran filsafat yang dbersifat humanis adalah aaliran perogresivisme. Aliran ini memiliki pemikiran yang progresif, dimana menganggap siswa sebagai pusat pembelajaran (student-centered learning). Dengan ideologi ini, diharapkan guru dapat memberikan kebebasan yang besar kepada siswa untuk memilih sumber belajarnya dan belajar secara mandiri sehingga mendukung program pemerintah dalam program merdeka belajar. Peran pendidik disini adalah fasilitator dan pembimbing jika peserta didik mengalami kesulitan di dalam belajarnya.
- Pembelajaran berbasis kearifan lokal berusaha akan membawa pembelajaran ke dalam konteks kehidupan yang paling dekat dengan kehidupan siswa yaitu budaya. Seorang pendidik yang tinggal dalam satu kelompok masyarakat hendaknya mampu memahami budaya masyarakat disitu, baik dalam hal kebiasaan, adat istiadat, atau tata cara yang berlaku dan disepakati dalam suatu komunitas masyarakat tertentu. Untuk mendapatkan daftar inventarasi budaya masyarakat yang dapat mendukung pembelajaran kita di kelas, maka diperlukan kajian dan penelitian agar penggunaan budaya local dalam pembelejaran benar-benar sesuai dengan budaya mereka dalam kehidupan sehari-hari.
- Dalam bidang fisika atau sains, banyak kajian yang tekait dengan pembelajaran fisika yang berbasis budaya local atau lebih dikenal dengan istilah etnosains. Pengangkatan budaya dan kebiasaan masyarakat local ke dalam pembelajaran dilakukan berdasarkan kajian dan penelitian di masyarakat yang dimaksud. Sebagai contoh, penulis yang berada di Merauke banyak mempelajari budaya-budaya local yang berkaitan dengan pembelajaran fisika, misalanya Ketika mereka melakukan acara adat bakar batu, metode penangkapan ikan, penjemuran ikan, metode berburu dengan menggunakan busur panah, dan lainnya. Keseluruhan kebiasaan yang telah membuadaya ini dikemas dalam pembelajaran sesuai dengan topik yang relevan.
BAGIAN 2 NOTE OF THE DAY
Pada bagian kedua ini, penulis akan mencoba untuk memberikan pemakanaan pada note of the day sebagai catatan harian Bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A., melalui platform media sosial facebook. Adapun pemaknaan tersebut adalah sebagai berikut.- Membaca adalah membuka jendela kehidupan (Prof. Dr. Marsigit, Note of the Day – 9 November 2021)
- Korupsi itu tidak sesuai prosedur (Prof. Marsigit, M.A., Note of the Day – 12 November 2021)
- Inovasi pembaharuan atau perubahan itu datangnya dari atas, jika dari bawah, maka akan anarkis (Prof. Dr. Marsigit, M.A., Note of the Day – 12 November 2021)
- Shock culture itu kebiasaan yang tidak cocok (Prof. Dr. Marsigit, M.A., Note of the Day – 12 November 2021)